Dalam hal pekerjaan, Jinwon mengalami serangkaian nasib buruk. Jadi di usia 29 tahun, dia menganggur dan kembali kuliah. Beruntung baginya, saudara perempuannya baru saja menikah dengan keluarga elit (baca: super kaya), dan dia menawarinya pekerjaan paruh waktu sebagai pembantu rumah tangga untuk putra suaminya. Pekerjaan itu memberikan gaji yang besar, dan jam kerjanya memberinya waktu untuk belajar. Namun, tidak lama kemudian Jinwon menyadari bahwa pengaturan dengan keponakannya ini akan melibatkan lebih dari sekadar pekerjaan rumah tangga...